Senin, 23 Desember 2013

skin (formation damage)



Skin adalah zona disekitar perforasi yang mengalami penurunan permeabilitas. Skin merupakan suatu besaran yang menunjukan ada atau tidaknya kerusakan formasi disekitar lubang sumur. Skin ini mengakibatkan berkurangnya permeabilitas formasi disekitar lubang bor disebabkan oleh runtuhnya dinding lubang sumur, terjadinya pengendapan, dan invansi partikel-partikel selama pemboran, completion, dan produksi berjalan. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya permeabilitas disekitar lubang bor, sehingga permeabilitas rata-rata dari formasi disekitar sumur tersebut menjadi rendah.
Harga skin dapat dicari dari hasil analisa pressure buildup test metode Horner, dimana persamaan untuk menghitung besarnya skin sebagai berikut :
  
       
S = 1,151[ (pws - pwf)/m - log(k/Ф.µ.Ct.rw.rw) + 3,23]
              
 
Dimana :
S            = Skin
k            = permeabilitas, mD
q            = laju produksi fluida minyak, bfpd
µ            = viskositas minyak, cp
Ф           = porositas batuan

rw          = radius sumur, feet
m           = Slope, psi/cycle
Ct          = Kompresibilitas batuan, psi-1
P1hour   = Tekanan 1 jam, psi

Menurut Hurst (1953), formasi di sekitar lubang sumur mengalami kerusakan. Luas daerah formasi yang mengalami kerusakan ini relatif tipis hanya di sekitar lubang sumur maka disebut Skin, sehingga aliran dari formasi terhambat mengalir ke lubang sumur. Hal ini dikarenakan oleh permeabilitas di sekitar lubang sumur menurun akibat adanya skin. Sebagai efek dari penurunan permeabilitas tersebut akan mempengaruhi tekanan di sekitar lubang sumur (Gambar 3.8). (Matthews, 1967)
 
Gambar
Distribusi Tekanan Akibat Adanya Skin
(Matthews, 1967)

Selanjutnya menurut Horner (1951) dalam metode Horner ini dapat dibuat suatu klasifikasi nilai Skin (Matthews, 1967), yaitu :
S = + (positif) menunjukkan indikasi adanya kerusakan formasi
S = 0 (nol) menyatakan tidak ada kerusakan atau perbaikan formasi
S = - (negatif) memperlihatkan indikasi adanya perbaikan formasi